Sejarah Singkat Flow Meter, Konsep flow meter dan pengukuran aliran menjadi dikenal orang sejak seribu tahun yang lalu, terutama karena pemeliharaan air, pertanian dan irigasi menjadi penting bagi peradaban manusia. Flow Meter melayani dua tujuan: yang pertama adalah pengendalian proses dan pemeriksaan dan yang kedua adalah untuk meningkatkan kualitas produk yang mengurangi biaya material dan meningkatkan efisiensi. Flow Meter sering digunakan dalam industri seperti petrokimia, farmasi, energi rumah, pulp dan bangunan dan metalurgi. Pengembangan dan penggunaan flow meter telah berubah seiring waktu, tetapi kebutuhan mereka tetap sama: presisi dan akurasi.
Peradaban kuno
Di Mesir kuno, orang menggunakan bendung dasar untuk menilai aliran Sungai Nil. Ini memberikan indikasi apakah panen akan menguntungkan atau tidak baik. Di Cina, sekitar 256 SM, Negara Bagian Qin menerapkan sistem irigasi Dujiangyan sebagai cara untuk mengendalikan banjir dan menyediakan konservasi air. Infrastruktur sistem irigasi ini terletak di Sungai Min yang merupakan anak Sungai Yangtze. Sebelum sistem irigasi Dujiangyan diimplementasikan, air dari Sungai Min akan menyerbu Pegunungan Min dan tiba-tiba mencapai Dataran Chengdu, menyebabkan penumpukan lumpur secara tiba-tiba, membuat daerah itu rentan terhadap banjir. Gubernur negara bagian Qin dan putranya memimpin pembangunan sistem irigasi Dujiangyan. Ini memanfaatkan kekuatan sungai dengan cara
membagi dan menyalurkan air bukannya mengandalkan bangunan bendungan tradisional. Sistem irigasi ini masih digunakan hingga sekarang. Saat ini mengairi lebih dari 5.300 kilometer persegi tanah di daerah tersebut.
Zaman modern
Pada 1700-an, melihat perkembangan zaman modern flow meter lebih ditingkatkan. Pada 1738, Swiss Daniel menerapkan tekanan diferensial untuk menilai aliran air. Kemudian pada tahun 1791, peneliti Italia G. B. Venturi melakukan studi pada tabung Venturi untuk mengukur aliran. Hasilnya dipublikasikan akhir tahun itu. Kemudian pada tahun 1886, Hershel di Amerika Serikat merancang perangkat Venturi untuk secara efektif mengukur aliran air di saluran terbuka. Parshall kemudian mengubah flume Venturi menjadi flume Parshall pada tahun 1922. Dari tahun 1911 hingga 1912, American Hungarian Tollbar menyusun teori baru yang disebut vortex Tollbar. Pada 1930-an, Flow Meter ultrasonik sedang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran udara cair, tetapi mereka tidak mencapai hasil yang baik. Pada tahun 1955 Maxon menciptakan metode bersepeda suara untuk secara akurat mengukur aliran dalam bahan bakar penerbangan. Karena keterbatasan teknologi dan ekonomi hingga tahun 1950-an, hanya Flow Meter pelat Orifice yang digunakan di semua industri, termasuk aliran putar dan tabung pilot. Tahun 1960-an tercipta instrumen yang condong ke arah miniaturisasi dan presisi. Ketika tahun 1990-an muncul, permintaan untuk ow meter meningkat. Diperkirakan pada tahun 1989 saja, 15 juta flow meter dipasang. Flow meter ultrasonik khususnya melihat perkembangan lanjutan. Saat ini, ada lebih dari seratus jenis flow meter yang digunakan di dunia. Di AS sendiri, ada lebih dari 200 perusahaan yang memproduksi pengukur aliran. Beberapa di antaranya adalah:
Differential pressure flow meters
Turbine flow meters
Ultrasonic flow meters
Rotary flow meters
Vortex flow meter
Positive displacement flow meter
Thermal flow meter
Coriolos mass flow meter
Dari gambaran sejarah singkat flow meter, flow meter merupakan teknologi yang sangat penting karena digunakan dalam berbagai industri di seluruh dunia dan terus dikembangkan.